Selasa, 23 Februari 2016

GERHANA MATAHARI TOTAL & ONLINE SHOPPING

                                           Foto Ilustrasi 

9 Maret 2016, Indonesia khususnya wilayah-wialayah seperti Palembang, Bangka Belitung, Palangkaraya, Palu, Ternate, dan Tidore, akan menikmati fenomena alam yang pernah dirasakan pada tahun 1983 silam, Gerhana Matahari Total (GMT ). Sebagian besar masyarkat Indonesia dan para ahli astronomi menyambut suka cita fenomena alam yang terjadi dalam rentang waktu yang lama di setiap periode pemunculannya. Dan rasanya kita harus berbangga hati, karena kejadian langka seperti Gerhana Matahari Total di tahun ini, konon menurut para peneliti hanya terjadi di Indonesia saja.
Kabar ini seperti virus yang menyebar tidak hanya di seantero nusantara, tapi juga negara-negara luar Indonesia. Keriuhan, rasa suka cita, kehebohan, serta kesibukan mepersiapkan datangnya sang fenomena.
Kota-kota di Indonesia yang dilalui GMT ini, sudah sejak dini mempersiapkan diri untuk menyambut tamu-tamu yang akan datang ke kotanya masing-masing. Mulai dari pengelola tempat penginapan seperti hotel, cottage, villa, guest house, bahkan sampai wisma kecil dan sebagainya. Tidak ketinggalan pula pengelola rumah makan dan restoran, juga sibuk menyiapkan menu-menu andalannya untuk disajikan kepada para tamu. Beberapa merchandise dan kerajinan seni lokal juga tengah sibuk mempersiapkan beberapa cindera mata yang nantinya akan dibawa pulang oleh para tamu ke daerah atau negaranya masing-masing. Kabarnya, beberapa tempat penginapan sudah dipesan jauh-jauh hari oleh para calon tamu yang akan datang dari berbagai tempat, mulai dari pendatang dalam negeri hingga pelancong dari negara-negara tetangga. Mereka juga tidak ingin melewatkan kesempatan menikmati datangny GMT ini yang tidak bisa dinikmati di tempat mereka masing-masing.



Lalu bagaimana dengan penggiat bisnis  atau pengelola toko dalam jaringan alias online shop ? Apakah  masing-masing akan menawarkan produk-produk atau program jualan unggulan yang berkaitan dengan datangnya peristiwa GMT ini ? Saat penulis menuliskan hal ini memang belum ada wawancara khusus dengan salah satu pengelola online shop. Namun menurut pengamatan, biasanya para pengelola usaha toko dalam jaringan ini sangat jeli membaca situasi atau moment-moment tertentu yang menjadi pusat perhatian orang banyak. Termasuk juga peristiwa GMT ini. Apalagi kegiatan menjual dan belanja secara online ini juga sudah menjadi fenomena di masyarakat Indonesia seiring semakin berkembang dan mudah teknologi internet dapat di akses. Jadi klop, 2 fenomena menjadi satu akan melahirkan sebuah kejadian yang luar biasa. 
Berbagai program yang mungkin bisa ditawarkan oleh pengelola usaha Online Shop untuk para pelanggan dan pembeli ini misalnya program GGS (GMT Great Sale) yang menawarkan potongan harga khusus untuk setiap pembelian produk apapun mulai dari 20 hingga 50 persen untuk pembeli yang belanja pada saat GMT berlangsung, seperti layakanya Midnight Sale.  Atau mungkin akan ada Toko Online yang bergerak di bidang usaha pembuatan T-Shirt, Topi, Casing HP, Tas, menawarkan produk-produknya yang bertema GMT. Berbagai pesta diskon harga dari berbagai Online Shop bertepatan dengan datangnya peristiwa GMT, tentunya akan menarik minat para pelanngan dan calon pembeli, karena peristiwa seperti GMT ini cukup langka untuk bisa dinikmati setiap tahun. 
Meskipun kegaiatan belanja online pada saat GMT ini berlangsung bukan merupakan kegiatan tahunan, setidaknya akan melahirkan program jualan baru. Dan tentu saja dukungan dari berbagai mitra usaha Online Shop seperti perusahaan jasa pengiriman, perusahaan telekomunikasi, perbankan, serta media elektronik, cetak dan media sosial, sepertinya bisa turut menggerakan suksesnya perhelatan e-commerce yang cukup langka ini. 

Sabtu, 13 Februari 2016

WARSO, THE OLD SOLDIER NEVER DIE

Warso... ? Siapa dia ? Tokoh apa dia ? Ada dimana dia ? Dan ada beberapa pertanyaan lagi di dalam benak beberapa orang ketika menyebut nama " Warso  ".
Warso yang saya ketahui disini atau yang mau saya ceritakan disini adalah bukan sosok fisik langsung orang yang sebenarnya. Tapi Warso disini adalah sebuah lahan perkebunan, lahan pembibitan tanaman produktif, sebuah tempat wisata perkebunan, sebuah tempat yang keren untuk membidikan lensa kamera. 
Yup.. WARSO FARM ...!

Gerbang masuk ke lokasi perkebunan yang menempuh waktu tempuh dari Jakarta sekitar 2 jam perjalanan dan berlokasi di Desa Cihideung, Kabupaten Bogor ini ditandai dengan sebuah karya seni patung buku besar yang terbuka. Saya coba mengartikan istilah yang tertulis disana dalam arti yang sangat sederhana, sebagai sebuah semangat untuk jangan pernah berhenti untuk belajar. 

Warso Farm boleh dikatakan sebagai surganya durian. Sang pemilik yang merintis perkebunan ini sejak tahun 1980-an, seorang purnawirawan TNI AD, Bapak Soewarso Pawaka, sengaja memasang monumen durian raksasa di depan lahan surga durian miliknya. Karena memang begitu kita masuk, berbagai jenis durian varietas unggul bisa kita lihat dan nikmati disini.

Namun tidak hanya durian yang bisa kita dapatkan di lahan sekitar 8 hektar ini. Disini buat yang suka dengan buah naga (Pitaya), bisa hura-hura dengan buah yang berasal dari Meksiko ini.
Untuk masuk ke tempat ini, kita hanya mengeluarkan kocek untuk membayar parkir, karena memang tidak ada uang untuk dibayarkan ke lokasi ini.














Sebelum masuk lebih dalam lagi untuk menikmati surganya durian dan buah naga, pengunjung disuguhkan dengan sebuah perjalanan cerita perjuangan Pak Warso yang memutar arah dari seorang prajurit menjadi seorang petani yang sukses.

Udara yang sejuk, tanah yang subur, dan letak geografis yang mendukung lahan Warso Farm ini tumbuh subur menjadi salah satu objek wisata di Bogor.




Surga... Yaaa.. Benar-benar surga.. Tanpa susah payah, pengunjung yang datang bisa dengan leluasa melihat durian-durian ini dapat disentuh dan dicium harumnya langsung dari pohonnya. 





























Jangan berharap kita bisa memetik lanngsung buah ini dari pohonnya. Dilarang !! Itu aturan mainnya. Jika kita ingin merasakan lezatnya durian "fresh form the garden", ada kedai-kedai yang disiapkan untuk pengunjung. Hasil olahan lain dari Durian, seperti Es atau Juice Durian sampai Nasi Goreng Durian, bisa kita pilih sesuai selera masing-masing.






























Seperti yang dikatakan di awal tulisan, ada satu lagi surga yang ditawarkan di perkebunannya Pak Warso ini, Buah Naga.

Setelah puas menikmati area perkebunan Durian, di sisi lain lahan ini juga terdapat perkebunan Buah Naga.


Buah yang banyak manfaatnya untuk kesehatan dan juga untuk kecantikan ini, ditempatkan di bagian dalam area perkebunan Warso Farm.
Mata para pengunjung akan dimanjakan oleh indahnya lahan perkebunan Buah Naga ini.

Murah, meriah, bahagia bersama keluarga, adalah kesan yang tertinggal setalah kita berkunjung ke Warso farm ini. 
Pak  Warso, sosok prajurit yang tak akan pernah mati untuk mejadi orang hebat dan sukses. 
Suksesnya Pak Warso akhirnya bisa dinikmati oleh orang banyak.
Terima kasih " THE OLD SOLDIER"..


Senin, 08 Februari 2016

SURGA KECIL DI SALAK ENDAH

ENTRY GATE TNGHS
Happy Chinese New Year 2016 ...
Ucapan selamat buat saudara-saudara keturunan Tionghoa ini mengiringi roda kendaraan kami ke kawasan  wisata Salak Endah Gunung Bunder  yang berada di dalam Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Bogor, Jawa Barat.

Seperti sebuah rumah makan, kawasan wisata TNGHS  juga punya menu-menu yang siap disajikan buat para penyuka kegiatan luar ruang,
Sekali masuk, banyak sekali pilihan yang bisa kita pilih sesuai selera masing-masing.

Kami datang, matahari udah males terbit karena asik bersembunya di baliki selimut awan mendung. Ditambah hujan rintik-rintik manja, menyambut kedatangan kami di hutan yang udah ditetapin sama pemerintah sebagai salah satu taman nasional di Indonesia.







PUCUK-PUCUK PINUS SEPERTI BEREBUT
BERGESEK, BERDESAK, BERJALIN TANGAN
RANTING LURUH KERING ADALAH NYANYIAN
SELAKSA PUISI BERGAYUT DI DAHAN
LEBURLAH DISINI

( Lagu " SENANDUNG PUCUK PINUS " - Ebiet G. Ade )

Kesan pertama begitu menggoda. Seperti lagunya Om Ebiet, barisan pohon pinus sepertinya mengucapkan selamat datang kepada kami



Rasanya sayang sekali kalo udah berada di sini nggak pose-pose cantik.



















Jangan ngebayaning, kalo masuk kawasan hutan seluas 40 ribu hektar ini, bakalan susah nyari tempat buat menginap.
Buat yang suka buka tenda, tempat ini emang bener-bener pas.
Tapi buat yang maunya tidur bermalam di penginapan, disini banyak pilihan tempat.
Seperti tempat-tempat piknik lainnya, di kawasan Salak Endah Taman Nasional Gunung Halimun Salak ini kalo udah namanya weekenda atau libur panjang, apalagi musim liburan, ruaaameee yang dateng. Ngga jarang, kalo kita gak pesen dari jauh-jauh hari, bakalan susah nyari penginapan disini, karena udah banyak yang dibooking.

Oya, buat bisa sampe ke tempat ini, ada 2 jalur yang bisa kita lalui. Jika kita dateng dari Arah Bogor atau Leuwiliang, kita bisa lewat daerah Cikampak  dan Cibatok.


Lagi-lagi saya coba kutip lagunya Om Ebiet G. Ade. Ini Om emang jagonya deh bikin lagu-lagu balad yang temanya tentang alam. Salah satunya seperti judul lagu di atas tadi " " SENANDUNG PUCUK PINUS "

BILA TAK SEGAN MENDAKI
LEBIH JAUH LAGI
KITA AKAN RASAKAN
BETAPA BERSAHABATNYA ALAM

Daleeeem banget makna lagu itu. Gak salah Om Ebiet bikin lagu itu. Soalnya, kita emang harus lebih masuk lebih dalem lagi, lebih tinggi lagi ke hutan Salak Endah ini, baru deh kita akan temui segala keindahan yang sesungguhnya.


Setelah tanya sana-sini, kita akhirnya dapet penginapan. Spotnya asik buat motret-motret. Apalagi kalo udah malem. Nongkrong di teras penginapan, mata kita dimanjain sama pemandangan kerlap-kerlip lampu yang cantik.


Melepas lelah setelah perjalanan yang cukup menguras tenaga emosi. Karena bertepatan sama libur panjang perayaan Imlek, jadi jalanannya macet untuk menuju ke TNGHS ini, walaupun sebenernya secara jarak gak terlalu jauh dari Jakarta.

Kami memanjakan mata di teras penginapan dengan melihat titik-titik cahaya nun jauh di bawah sana. Udara dingin udah jaminan ada disini.













Kalo mau cari jajanan, atau makanan-makanan kecil buat jadi temen kita kala menikmati malam yang dingin, disini juga banyak warung-warung yang menjajakan makanan-makanan instan serta minuman hangat pengusir hawa dingin. Ada beberpa warung yang terjaga sampe 24 jam.



Cerita awal perjalanan kami dari Jakarta hingga ke kawasan yang pada jaman kompeni ( kalo kata Bang Pitung ) alias jaman pemerintahan Belanda ini pernah dijadikan cagar alam di bawah pengelolaan Pemerintah Belanda, berakhir setelah mata dan tubuh ini sudah teramat lelah untuk terjaga terus.  Sampe ketemu besok pagi.


Pagi pun datang. Lensa kamera ini segera terjaga untuk merekam keindahan pagi di salah satu kawasan hutan konservasi di Indonesia ini.




Fajar Yang Berkilau
Datang Membuka Hari
Sinarmu Memberi Harapan Yang Bersahaja

Lihatlah Warna Pada Cahaya
Menjadi Lukisan Pagi

( Lirik Lagu " LUKISAN PAGI " - Tohpati & Shakila )



Mata dan hati ini gak berhenti mengagumi lukisan pagi Sang Maestro, Sang Pencipta Alam yang Maha Sempurna.















Segelas cokelat panas, membuka pagi yang sejuk

Seperti menu yang ditawarkan di awal tulisan, Taman Nasional yang dipagari oleh 2 puncak gunung yaitu Gunung Halimun dan Gunung Salak ini, punya banyak air terjun (Curug). Curug Cihurang, Curug Pangeran, Curug Nangka, Curug Ngumpet, dan Curug Cigamea.
Kami beruntung. Karena lokasi penginapan kami dekat dengan salah satu Curug tersebut, yaitu Curug Cigamea. Jadilah kami ke salah satu destinasi curug-curug di Salak Endah.


Kedatangan kami disambut petikan dawai-dawai kecapi dari seniman kecapi yang udah sepuh usianya. Musik instrumental kecapi yang syahdu seolah menyatu dengan keteduhan dan kesejukan Curug Cigamea ini.

Pengunjung pun tak segan memberikan beberapa keping atau lembar uang untuk jasa Bapak ini.











Setelah berjalan beberapa ratus meter, dari kejauhan pesona cantik Curug Cigamea sudah terlihat.






























Semakin masuk kedalam, suara gemuruh air terjun yang menjadi bagian dari kawasan wisata Gunung Salak Endah setinggi kurang lebih 30 meter ini, sudah terdengar.

Untuk sampe ke titik yang paling dekat dengan Curug Cigamea ini, biar seru begitu masuk dari gapura gerbang gak langsung sampe. Lintasan anak tangga harus kita lewati buat naik tingkat ke level yang akan membawa kita ke ujung perjalanan.
Kelihatannya sih bukan perkara yang mudah ketika mulai menjajaki kaki di tahapan anak tangga ini. Tapi begitu melakoninya, buat yang punya nafas pas-pasan, udah dijamin banyak berhentinya. Alasan buat ngambil gambar foto, merupakan senjata ampuh buat istirahat sejenak.















Seperti yang saya katakan di awal, kalo udah musimnya liburan, entah itu libur weekend, libur hari kejepit nasional, libur panjang 3 harian, bahkan liburan sekolah atau hari-hari libur lainnya, tempat yang terletak Desa Gunungsari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor ini, udah bisa dipastikan ruaaameeee...


















Nah ini nih yang gak disukain. Alamnya udah cantik, udaranya udah bersahabat, tapi masih aja ada tangan-tangan yang kurang kerjaan dan gak punya rasa memiliki yang tinggi. Udah jelas-jelas ada tulisan "JAGALAH KEBERSIHAN ", kan harusnya udah ngerti dong ya apa yang mesti kita lakuin buat ngejaka desitinasi wisata ini supaya tetep kelihatan bagus, rapih, keren.
Sepertinya orang-orang yang melakukan ini harus sekolah lagi kali ya. Harus belajar lagi gimana caranya menghargai segala sesuatu yang udah cape-cape dibuat buat kenyamanan semuanya. Emang pe-er banget.




















Sepanjang lintasan jalan menuju target yang diinginkan, buat yang nanti pulangnya mau bawa oleh-oleh khas daerah ini, udah ada penjual yang siap mewujudkan keinginan itu.



















Oya, kalo pada saat kita lagi melintasi jalur ke air terjun, terus sambil asik makan makanan kecil, jangan keaget ya tiba-tiba dari atsas pohon makanan kecil dicomot paksa oleh beberapa Monyet yang masih liar ini.






Nah, akhirnya finish juga..
Ternyata disini ada dua buah air terjun.
Air terjun yang pertama, curahan airnya gak begitu deras. Sekilas seperti percikan air yang merambati dinding bebatuan gunung.


Nah air terjun yang kedua, curahan airnya lebih banyak dan deras, serta lebih tinggi.
 





Sudah bisa dipastikan, layaknya gadis cantik, si cantik dari Salak Endah ini pun banyak yang merekamnya dengan lensa kamera.




















Agaknya waktu yang tepat jika kita mau menikmati Curug Cigamea seutuhnya, jangan datang pada saat musim libur panjang. Usahakan cari waktu di hari-hari biasa (weekdays), ambil cuti, dan datang ke tempat ini. 

Sebenernya pengelola Curug Cigamea, sudah membuat garis batas aman untuk bermain di air terjun ini. Namun, berhubung bangsa kita dalah bangsa pejuang, terkadang ada beberapa pengunjung yang nekat melewati batas aman. Bahkan mereka berjuang memanjat dinding air terjun yang licin untuk sampai ke titik tertingginya. Kemudian melompat ke bawah dengan aneka gaya.


Terlepas dari kekurangan dan kelebihannya, destinasi Air Terjun Cigamea merupakan salah satu surga kecil diantara sekian banyak surga yang terdapat di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Gunung Salak Endah. Serta menjadi tempat alternatif wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Menara Pandang Curug Cigamea